Bamsoet Akan Dorong Pemerintah Tetap Kucurkan Dana Otsus Papua
jpnn.com, JAYAWIJAYA - Acara Tatap Muka Pimpinan MPR, DPR, DPD, dan Kementerian PUPR dengan Forkopimda Jayawijaya, berlangsung di Hotel Amo, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, 3 Maret 2020.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPD Sultan Najamudin, Wakil Ketua DPR Rachmad Gobel, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Arsul Sani, Fadel Muhammad.
Juga anggota DPD dan DPR dari dapil Papua dan Papua Barat yang tergabung dalam MPR For Papua, seperti Yorrys Raweyai, Filep Wamafma, Herlina Munib, Ruben Uamang, Willem Wandik, Trifena Tinal, serta pejabat dan jajaran aparat dan pemerintah Kabupaten Jayawijaya, seperti Bupati Jayawijaya John Richard Banua dan Kapolda Papua Paulus Waterpauw.
Dalam sambutan, Bambang Soesatyo menuturkan apa yang dilakukan pada pagi itu merupakan kegiatan yang diberkati oleh Tuhan. Para anggota MPR, menurut Bambang Soesatyo datang ke Papua ingin memastikan bahwa di pulau paling timur di Indonesia itu ada kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan.
Ditegaskan bahwa kita perlu dan wajib merangkul sadudara-saudara kita yang ada di Tanah Papua. Dalam membangun Papua, pemerintah telah memberi dana otsus. Otsus dikatakan akan berakhir pada tahun 2021. “Akan kita dorong agar dana otsus tetap diberikan”, tegasnya.
Dalam pertemuan yang diliput oleh berbagai media massa itu juga ditandatangani Ikrar Kebangsaan. Ikrar itu berisi untuk menghadirkan suasana yang komprehensif bagi masa depan tanah Papua yang berlandaskan pada keadilan, kesejahteraan, dan kebudayaan.
Dalam kunjungan yang mendapat perhatian masyarakat Wamena, pimpinan MPR, DPR, DPD, dan Kementerian PUPR melakukan peninjauan pembangunan pasar, ruko, dan perumahan. Pasar, ruko, dan perumahan yang dibangun itu untuk memulihkan suasana dan perekonomian di kabupaten yang berhawa sejuk itu.
Saat di lokasi pembangunan pasar, ruko, dan perumahan, Bambang kepada wartawan mengatakan kedatangannya pada hari itu ke Papua untuk memastikan rakyat Papua yang kemarin menjadi korban kerusuhan, yang rumah, pasar, dan tokonya terbakar, telah dibangun kembali oleh pemerintah.