Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bamsoet: Apakah Menkumham Ikut Bermain?

Minggu, 22 Maret 2015 – 07:55 WIB
Bamsoet: Apakah Menkumham Ikut Bermain? - JPNN.COM
Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali, Bambang Soesatyo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali, Bambang Soesatyo mengatakan klaim kubu Munas Ancol yang mengaku telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) ternyata hanya isapan jempol.

Ini disampaikan politikus yang akrab disapa Bamsoet itu menyikapi pernyataan kubu Agung Laksono bahwa Rabu (18/3), SK pengesahan kepengurusan mereka sudah ditanda tangani.

"Ternyata tidak ada. Lalu, mereka mengatakan bahwa SK sudah diterima pada Jumat (20/3) siang pukul 14.00 WIB. Ternyata hingga detik ini mereka tidak bisa menunjukkannya ke publik. Kecuali konon, hanya berupa draf yang belum bernomor dan belum ditandatangani menteri yang ditunjukkan ke sana-sini," kata Bamsoet lewat pesan singkat, Minggu (22/3).

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari kubu Aburizal Bakrie (Ical), bagaimana bisa draf SK sepenting itu bocor keluar. Dugaan bahwa bawahan Menkumham Laoly tidak beres dan ikut bermain, menurutnya semakin kuat.

"Termasuk terpentalnya Dirjen AHU Prof Harkristuti Harkrisnomo, yang diduga karena menolak melakukan praktik begal demokrasi dan begal politik terhadap Partai Golkar dan PPP atas pesanan pihak-pihak tertentu," jelasnya.

Menurutnya, Kemenkumham yang seharusnya independen dan hanya sebagai lembaga yang bersifat administratif legalistik, kini dipaksa atau diseret-seret masuk dalam pusaran konflik partai politik dengan melakukan keberpihakan kepada salah satu kubu partai yang tengah bertikai.

Kondisi ini dikatakan Bamsoet, jelas-jelas berbahaya dan tidak bisa dibiarkan karena berpotensi mendorong terjadinya konflik horizontal antar kader dua parpol itu diberbagai daerah.

Nah, jika kelak Hak Angket atau hak penyelidikan dewan yang akan digulirkan pada Senin (23/3), besok lolos di DPR, maka praktik-praktik kotor yang mem-begal PPP dan Partai Golkar akan terkuak.

JAKARTA - Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali, Bambang Soesatyo mengatakan klaim kubu Munas Ancol yang mengaku telah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close