Bamsoet dan ARB Bahas Situasi Politik hingga Ekonomi, Ingatkan Bahaya Kredit Macet
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau ARB mengupas kondisi bangsa di tengah pandemi Covid-19, hingga UU Cipta Kerja lewat Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) di akun Youtube Bamsoet Channel, Selasa (13/10).
Sebagai salah satu tokoh nasional, Aburizal Bakrie yang juga beken disapa dengan panggilan Ical, punya segudang pengalaman di bidang ekonomi, politik, hingga sosial kemanusiaan.
Dia pernah menjadi Ketua Umum KADIN Indonesia selama dua periode (1994-2004), Ketua Umum Partai Golkar ke-9 (2009-2014), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ke-11 (2004-2005), Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ke-14 (2005-2009).
Bamsoet -panggilan Bambang Soesatyo mengatakan salah satu hal penting yang menjadi perhatian Aburizal adalah besarnya beban ekonomi nasional yang harus ditanggung akibat kredit macet. Dalam perhitungannya jika tak segera diatasi, nilai kredit macet itu bisa mencapai Rp 900 triliun.
"Karenanya Pak Ical mendorong Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan harus sejalan dalam menjalankan kebijakan moneter, dan fiskal untuk mempercepat penanganan persoalan ekonomi," ujar Bamsoet usai Ngobras sampai Ngompol bersama Aburizal Bakrie.
Ketua ke-20 DPR RI ini menuturkan, Aburizal Bakrie menekankan perlunya bantuan untuk berbagai korporasi dunia usaha agar tak kolaps menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerjanya.
"Di grup perusahaannya, Pak Ical memiliki program Bakrie Amanah, sebagai jaring pengaman sosial bagi para pekerja di berbagai perusahaan grup Bakrie, maupun untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan pada umumnya," jelas Bamsoet.
Di tengah pandemi Covid-19, lanjutnya, Bakrie Amanah telah memberikan banyak bantuan untuk berbagai kalangan masyarakat.