Bamsoet Minta BSSN Harus Maksimal Meningkatkan Keamanan Siber Nasional
Bamsoet menjelaskan, BI seharusnya selalu siaga dan antisipatif terhadap potensi serangan siber berikutnya.
Kasus yang menimpa BI semestinya ditanggapi semua pihak sebagai peringatan.
"Indonesia tidak boleh lengah dari potensi serangan siber. Maka, harus ada upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas keamanan siber nasional,'' ungkapnya.
Daftar panjang kasus peretasan data yang menimpa institusi negara mestinya mendorong semua pihak untuk peduli pada aspek keamanan siber nasional.
Sebelum hacker membidik BI, BSSN mengalami serangan. Pada 21 Oktober 2021, situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN diretas hacker.
Pada November 2021, pusat data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil diretas hacker.
Ketua ke-20 DPR RI ini menuturkan, sekitar 28 ribu data anggota Polri dibagikan di Raidforum. Datanya mencakup nama, alamat, pangkat, satuan kerja, tanggal lahir, jenis pelanggaran, nomor HP, hingga e-mail.
BSSN mencatat, sejumlah situs milik institusi pemerintah juga rentan diretas hacker.