Bamsoet Minta Otoritas Moneter Buru Spekulan Dolar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan semua pihak agar tidak menarik keuntungan dari depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, semua pihak justru harus bergandeng tangan dan menghindari keuntungan besar saat bangsa mengalami kesulitan.
“Inilah saatnya kita tunjukan kepedulian kita pada negara dan bergandengan tangan untuk mengatasi pelemahan rupiah. Jauhkan dari sikap mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan mengambil untung di tengah-tengah kesulitan bangsa,” ujar Bambang melalui pesan singkat, Kamis (6/9).
Bahkan, Bamsoet -panggilan kondangnya- meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bertindak tegas terhadap spekulan dolar. “Ungkap jaringan spekulan dolar dan persempit ruang geraknya guna mencegah terjadinya krisis keuangan,” katanya.
Di sisi lain, Bamsoet mengharapkan masyarakat tetap tenang dan menghindari kepanikan. “Percayalah, pemerintah tidak tinggal diam,” tuturnya.
Menurutnya, depresiasi kurs tidak hanya terjadi pada rupiah. Sebab, negara lain seperti Turki, Argentina dan Afrika Selatan juga menghadapi persoalan serupa.
Mantan wartawan itu juga mendorong kalangan pengusaha terutama Kamar Dagang dan industri (KADIN), untuk ikut mencari solusi atas penguatan USD yang sudah jadi persoalan global.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia makin kreatif dan inovatif, dalam merumuskan kebijakan untuk mengatasi pelemahan rupiah.
Sebagai contoh, Kemenkeu sebagai otoritas kebijakan fiskal bisa mengakselerasi APBN semaksimal mungkin. “Karena saat ini APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut Bamsoet, hal yang perlu didorong pada saat-saat sulit seperti ini adalah memudahkan akses perbankan. BI sebagai otoritas moneter bisa melonggarkan aturan dalam pemberian kredit.