Bamsoet: Nikel Harta Karun Berharga Bangsa Indonesia, Manfaatkan Sebesar-besarnya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman bersama terkait kerja sama di bidang pertambangan bijih nikel antara PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA) dengan PT BDER Ventures Indonesia, PT Permata Ramadhany Indonesia, dan PT Lawu Agung Niaga.
Melalui nota kesepahaman ini, para pihak tersebut sepakat untuk memanfaatkan potensi nikel yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat Sulawesi Selatan pada khususnya maupun perekonomian Indonesia pada umumnya.
"Nikel merupakan harta karun berharga bagi bangsa Indonesia yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," kata Bamsoet seusai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tersebut yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (1/4).
Karena itu, lanjut Bamsoet, besarnya potensi nikel Indonesia harus didukung tata kelola yang baik oleh berbagai perusahaan pengolah nikel sehingga bisa memberikan nilai ekonomi berkelanjutan bagi rakyat.
Ketua ke-20 DPR itu menekankan perhatian pada pengelolaan sumber daya alam sebagai salah satu dimensi pembangunan menjadi penting, khususnya bagi Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu berlimpah.
Indonesia dikenal sebagai penghasil nikel terbesar di dunia. Pada 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton. Diperkirakan 37,04 persen nikel di dunia berada di Indonesia.
"Sebanyak 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara," sebut Bamsoet.
Bamsoet membeberkan data LPEM FEB UI yang diolah dari Nickel Institute pada 2021 yang menyebutkan Indonesia menjadi negara kedua setelah Australia dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, yakni 33,3 juta ton atau 11 persen.