Bamsoet: Pengelola Hotel dan Pemda Bali Harus Ketat Terapkan Protokol Kesehatan
jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah para pengusaha hotel di Bali yang tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja secara langsung kepada para karyawannya.
Walaupun penginapan tak menerima pemasukan akibat ditutupnya Bali untuk turis asing dan domestik sejak April 2020, namun pengusaha hotel masih memberikan gaji kepada para karyawannya. Sekalipun mengalami penyesuaian.
“Semoga dengan mulai dibukanya Bali untuk turis domestik mulai 31 Juli 2020, pariwisata bisa segera berangsur pulih. Terpenting, pihak hotel dan pemerintah daerah bergotongroyong menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga pariwisata bisa menjadi pendorong ekonomi. Bukan menambah kluster penyebaran Covid-19," ujar Bamsoet saat bertemu dengan General Manajer Hotel Ayodya Resort Nusa Dua Martin Aeschlimann di Acara Motor Besar Indonesia (MBI) Ride to Java - Bali 2020 di Nusa DuavBali, Senin malam (31/8/20).
Mantan Ketua DPR RI ini mengungkapkan, hotel dan pemerintah provinsi (Pemprov) Bali sudah sangat ketat memberlakukan protokol kesehatan. Setiap hotel harus melalui uji verifikasi oleh tim uji klinis dari Pemprov.
Setiap hotel harus menyiapkan hand sanitizer di setiap sudut ruangan, tamu yang datang disediakan masker, bahkan kamar hotel dibersihkan dengan disinfektan. Hotel juga harus menyiapkan ruang isolasi dan tim medis, untuk mengantisipasi seandainya ada tamu yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat maupun gejala Covid-19 lainnya.
"Turis yang datang juga harus sadar diri menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai pemerintah dan hotel sudah bekerja keras, malah tamunya yang abai. Sambil menunggu kesiapan vaksin, kita tak boleh menyerah begitu saja kepada Covid-19, gotong royong seluruh elemen bangsa diperlukan. Protokol kesehatan menjadi kunci, agar ekonomi bisa segera dipulihkan tanpa menambah penyebaran Covid-19," ungkap Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, walaupun Bali sudah mulai dibuka untuk turis domestik sejak 31 Juli 2020, tak otomatis membuat okupansi hotel naik. Masih banyak hotel di Bali yang tutup. Kalaupun buka, hanya sedikit kamar yang bisa terisi. Padahal, pengelola hotel telah menawarkan diskon besar-besar untuk menarik minat staycation dan liburan warga.
"Karenanya, kehadiran MBI Ride to Java 2020 dengan ratusan perserta seperti ini sangat membantu okupansi hotel. Serta membantu roda ekonomi masyarakat karena aktifitas belanja yang dilakukan para peserta touring," pungkas Bamsoet.(jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?