MPR: Optimalisasi UMKM, Pandemi Covid-19 Harus Bisa Diatasi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota MPR Herman Khaeron mengatakan perlu upaya komprehensif untuk mengoptimalkan peran sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Anggota Fraksi Partai Demokrat tu dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertajuk “Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi” yang berlangsung di Media Center Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (31/8).
Selain Herman, hadir sebagai pembicara lainnya anggota MPR Fraksi PDIP Prof Hendrawan Supratikno, Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah dan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Dr. Rully Indrawan.
“UMKM merupakan jangkar perekonomian. Jumlah UMKM kita mencapai puluhan juta,” kata Herman. Namun, katanya, UMKM bukan menjadi sektor utama pertumbuhan ekonomi. Apalagi terjadi ketimbangan yang besar antara UMKM dengan perusahaan besar.
Kondisi yang terjadi saat ini menurut Herman berbeda dengan krisis 1998. Saat itu, yang terpukul hanya sektor perekonomian. Sementara sekarang, pandemi tidak hanya berdampak ke sektor ekonomi namun juga kesehatan. Masalah ini juga dihadapi semua negara di dunia.
Dia menggambarkan bahwa pada tahun 1998, di tengah krisis ekonomi masyarakat masih bisa jalan-jalan, ngobrol dengan tetangganya, serta aktivitas lainnya. Namun semua aktivitas itu tidak bisa dilakukan sesukanya oleh masyarakat sekarang ini.
“Antar tetangga pun sudah saling curiga, jangan-jangan menularkan Covid-19,” ungkapnya. Dampaknya, kata dia, semua sektor usaha mengalami goncangan. Hanya usaha bidang pangan, farmasi, dan kesehatan yang bisa berjalan.
Untuk menumbuhkan sektor ekonomi dan usaha, kata Herman, penyelesaian masalahnya tidak boleh segmentasi. Apalagi di masa pandemi ini ,masalah utamanya harus bisa diatasi terlebih dahulu.
“Kalau mau menumbuhkan usaha dan perekonomian, pandemi Covid-19 harus bisa diatasi. Harus ada kerja yang komprehensif baik untuk mengatasi pandemi serta memulihkan UMKM maupun usaha yang besar,” tegas Kang Hero -panggilan Herman Khaeron.
Apalagi faktor penurunan ekonomi disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat. Maka, pemerintah perlu mendorong peningkatan aktivitas dunia usaha.
Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah mengatakan bahwa UMKM mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi. Kontribusi terhadap PDB mencapai lebih dari 60 persen. Sektor ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, model perekonomian Indonesia berbeda dengan model yang berkembang di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Di negara-negara itu, model perekonomiannya adalah orientasi ekspor.
Sedang model perekonomian yang ada di Indonesia berupa perekonomian kerumunan. Model perekonomian seperti ini, yakni 99 persen adalah UMKM. Maka, sektor ini menjadi penopang perekonomian. Tumbuh atau tidaknya perekonomian juga tergantung sektor ini.