Bamsoet Tinjau Lahan Pembangunan Sirkuit F1 di Jembrana Bali
Menurut dia, kebaradan Sirkuit ini juga menjadikan turis yang datang ke Bali tidak hanya singgah di Kuta maupun Ubud saja melainkan juga menyebar ke berbagai destinasi wisata lainnya hingga ke Bali bagian Barat seperti Jembrana dan sekitarnya.
“Sekaligus menaikkan muruah Indonesia di berbagai negara ASEAN maupun Asia lainnya. Mengingat negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam sudah memiliki sirkuit F1,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, setiap pagelaran F1 di Singapura, Singapore Tourism Board (STB) selalu menargetkan sedikitnya lima ribu penonton dari Indonesia.
Sementara Corporation Communication Officer Sirkuit Sepang, Malaysia mencatat, dari kisaran 130 ribu penonton F1 di Malaysia, 6 ribu diantaranya berasal dari Indonesia.
"Daripada masyarakat Indonesia harus repot ke negara lain, lebih baik kita siapkan pagelaran F1 di dalam negeri. Sehingga perputaran uangnya tidak lari ke luar negeri," terang Bamsoet.
Ketua Umum IMI (Ikatan Motor Indonesia) ini menambahkan, penyelenggaraan F1 di berbagai negara bisa mendatangkan keuntungan hingga triliunan rupiah.
Sebagai contoh, perusahaan akuntan global PricewaterhouseCoopers memperkirakan Azerbaijan mendapatkan keuntungan ekonomi mencapai 506 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun selama empat tahun menyelenggarakan F1.
Menteri Senior Perdagangan dan Perindustrian Singapura mengumumkan, di tahun pertamanya menggelar Formula 1 pada tahun 2018, Singapura diperkirakan mencatat keuntungan mencapai 168 juta dollar Singapura atau sekitar 1,3 triliun rupiah.