Bamsoet Yakini Jokowi Bertindak Tepat soal Calon Kapolri
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pada akhir Juli nanti akan memasuki masa pensiun. Berbagai pertanyaan pun muncul tentang sosok yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kapolri pengganti Badrodin.
Menurut Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu sebaiknya tetap melaksanakan perintah UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri. Termasuk tentang usia maksimal anggota Polri.
Bamsoet -sapaan Bambang- mengatakan, Polri saat ini memiliki sejumlah perwira tinggi yang siap memimpin Korps Bhayangkara. Antara lain Wakil Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang sudah teruji dan lolos fit n prover test di DPR RI beberapa waktu lalu.
Selain itu ada juga Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Inspektur Pengawas Umum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Pol Syafruddin. “Presiden tentu punya catatan tentang para petinggi Polri,” katanya, Minggu (5/6).
Dalam pandangan Bamsoet, ada masalah-masalah sosial, politik dan hukum yang mengemuka saat ini. Menurutnya, Jokowi pun butuh Kapolri yang mampu memberi dukungan maksimal terhadap upaya pemerintah mewujudkan iklim kondusif bagi percepatan pertumbuhan investasi asing maupun lokal. “Presiden tentu akan memilih figur Kapolri sesuai dengan tantangan terkini,” ulasnya.
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, Jokowi belum lama ini memanggil Kapolri Badrodin Haiti, Jaksa Agung M Prasetyo dan para Ketua KPK Agus Rahadjo terkait rencana kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Bamsoet meyakini Jokowi ingin ada keseragaman persepsi antara pemerintan dan penegak hukum terhadap rencana kebijakan tax amnesty itu. “Jika sudah waktunya, saya yakin presiden tidak akan kesulitan memilih sosok Kapolri baru,” katanya.
Namun, Bamsoet juga berharap agar semua bisa menahan diri dan tidak memaksa Jokowi untuk menyodorkan nama tertentu sebagai calon Kapolri. “Berikan keleluasaan kepada presiden untuk memilih sosok Kapolri yang tepat,” ulas politikus Golkar itu.(ara/JPNN)