Bang Taufik Nilai Pemprov Main-Main Tangani Proyek MRT
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai pemprov tidak serius menangani masalah kemacetan di Ibukota.
Pernyataan ini disampaikan terkait rute Mass Rapid Transit (MRT) Fase II yang sudah berubah sebanyak dua kali.
Rencana awal, rute fase II adalah Bundaran HI-Kampung Bandan yang kemudian diubah menjadi Bundaran HI-Ancol Timur. Kini rute berubah lagi menjadi Bundaran HI-Pulau K.
"Sekarang kita lihat, beberapa waktu lalu ada MoU perpanjangan trase dan pembuatan depo di Ancol Timur. PT MRT minta tambahan Rp 11 triliun. Nah sekarang tiba-tiba mau pindah lagi ke Pulau K. Masa proyek triliunan kayak gini rencananya," kata Taufik saat dihubungi, Sabtu (18/3).
Menurut politisi Gerindra ini, perpanjangan rute MRT Fase II hingga ke Ancol Timur yang ditandai adanya pendatangan MoU antara PT MRT dan PT Pembangunan Jaya Ancol belum disetujui dewan.
Ironisnya, belakangan pihaknya mendengar PT MRT kembali akan merubah trase proyek tersebut menjadi Bundaran HI-Pulau K.
"Ini makin tidak jelas. Pulau K yang merupakan hasil reklamasi kan sedang digugat dan dimenangkan warga sebagai penggugat," ujarnya.
Terkait persoalan ini, kata Taufik, pihaknya pun berinisiasi membentuk Panitia Khusus (Pansus) MRT Fase II. Pansus tersebut dibentuk untuk menyelidiki ketidakjelasan proyek transportasi massal berbasis rel ini.