Bang Uchok Dorong KPK Usut Bantuan untuk Maumere Jazz Fiesta
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengendus kejanggalan pada kehadiran petinggi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maumere Jazz Fiesta Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (28/10) malam. Menurutnya, ada dugaan pelanggaran etika oleh pejabat BI ataupun OJK yang menghadiri konser jazz yang digagas legislator Partai Golkar Melchias Markus Mekeng itu.
“Sebetulnya itu secara etika saja sudah tidak etis dan cenderung menyalahi, apalagi ada komisioner OJK dan BI. Harusnya mereka jaga wibawa kelembagaan,” ujar Uchok, Senin (30/10).
Pegiat antikorupsi yang sebelumnya berkiprah di Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) itu menambahkan, ada persoalan yang muncul pasca-kehadiran petinggi BI dan OJK pada ajang Maumere Jazz Fiesta Flores. Sebab, hal itu bisa memunculkan kecurigaan.
“Bukan tidak mungkin itu bisa merusak kelembagaan BI,” ulasnya.
Uchok menambahkan, kehadiran petinggi BI dan OJK dalam Maumere Jazz Fiesta Flores yang diinisiasi Mekeng bisa menimbulkan tafsiran bahwa ada lembaga negara yang tunduk pada politikus. Apalagi, petinggi BI dan OJK hadir di Maumere Jazz Festival karena status mereka sebagai pejabat negara.
“Mereka mewakili lembaga atau pribadi. Sebab bisaj jadi kalau mereka tak ada lembaga tak mungkin diundang. Harusnya tolak halus kan bisa, jangan ikuti politisi. Masa profesional ikuti politisi? Tak baik secara citra kelembagaan,” tegasnya.
Karena itu Uchok juga mengingatkan perlunya pihak-pihak yang menyumbang kegiatan tersebut untuk bersikap transparan. Bahkan, katanya, ada baiknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri aliran sumbangan untuk kegiatan Maumere Jazz Festival.
“Kalau ada sumbangan harus diperjelas. Saya harap KPK memeriksa apakah ada sumbangan atau gratifikasi terkait hadirnya mereka. KPK bisa memantaunya atau ada yang melaporkan ke KPK,” cetusnya.