Banggar DPR Dukung Pemberian Kompensasi BBM, LPG dan Listrik
Kamis, 19 Mei 2022 – 22:31 WIB
Pada kesempatan itu, Said juga mengingatkan likuiditas global yang akan makin ketat berpotensi menekan pasar SBN kita.
“Cost of fund akan makin mahal bagi pemerintah untuk dapat menarik sumber pembiayaan APBN dari pasar, di sisi lain perbankan akan mulai membutuhkan likuiditas tambahan untuk menyalurkan kredit ke sektor riil,” ujar Said.
Pada bagian lain, Said mengatakan Pemerintah mengajukan usulan perubahan belanja negara pada APBN 2022 sebesar Rp 3.106 triliun.
Menurut Said, perubahan postur APBN P 2022 ini dipengaruhi oleh naiknya harga minyak mentah sehingga subsidi energi membengkak.(fri/jpnn)