Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga

Sabtu, 20 September 2014 – 00:25 WIB
Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga - JPNN.COM
BAHAGIA: Sulastri (kiri) bersama dua anaknya, Syifa Puan Nouri, 8, dan Syamil Aulia Rahman, 6, berfoto dengan Rekaveny, istri Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo. Foto: Ariski Prasetyo/Jawa Pos

Menurut Sulastri, banyak kesamaan antara almarhum suaminya dan Syafri. Keduanya dinilai sabar, taat pada agama, dan baik. Selain itu, pria berusia 56 tahun tersebut mempunyai tiga anak. Sama dengan anak Sulastri yang meninggal gara-gara diterjang tsunami. ”Saya langsung iyakan. Ini merupakan jawaban dari doa saya pada Tuhan,” ujarnya.

Dari hasil pernikahannya dengan Syafri, Sulastri dikaruniai dua anak, Syifa Puan Nouri, 8, dan Syamil Aulia Rahman, 6. Ditambah tiga anak dari Syafri, total anak pasangan itu lima orang.

Sulastri mengatakan, sejauh ini rumah tangganya baik-baik. Tidak pernah sekali pun dia terlibat pertengkaran dengan Syafri. Anak-anak Syafri pun begitu menyayangi ibu barunya itu. ”Saya sudah dianggap seperti ibu kandungnya sendiri,” tuturnya.

Di Kepri Sulastri tetap mengabdi pada urusan jamaah haji. Namun, dia tidak menjadi staf paramedis seperti di Aceh. Dia bertugas mengajarkan ESQ kepada calon jamaah haji. Menurut dia, ESQ sangat penting bagi calon jamaah haji.

”Agar ketika ada cobaan tidak down. Selalu ingat Tuhan,” paparnya.

Sementara itu, Syafri saat ditemui di PIH mengaku sangat berterima kasih karena dipertemukan dengan Sulastri oleh pemberitaan Jawa Pos, 1 Februari 2005.

Dia menyatakan, setelah membaca kisah Sulastri di Jawa Pos, dirinya merasa iba. Dia juga menilai Sulastri sebagai sosok perempuan tangguh.

”Saya terharu membaca kisah itu di Jawa Pos. Kasihan perempuan ini, pulang dari Tanah Suci jadi sebatang kara,” ujarnya.

MASYARAKAT Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mungkin tidak akan pernah lupa kejadian sepuluh tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004. Hari itu bumi Serambi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close