Bangladesh Berminat Impor Embrio Ternak Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang Bogor terus mendorong kemungkinan dilakukanya ekspor produk embrio ternak untuk menghadapi tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang akan dikenakan pada biaya produksi dan distribusi ke negara lain.
"Setelah semua siap, kami akan mendorong BET untuk segera melakukan ekspor produknya ke mancanegara," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, Selasa (22/10).
Diarmita mengatakan, sejauh ini embrio Cipelang sudah menghasilkan pedet unggul yang menarik minat Pemerintah Bangladesh untuk membelinya. Ketertarikan mereka terjadi setelah beberapa delegasinya melihat secara langsung Perikanan dan Peternakan Cipelang pada pekan lalu.
"Nanti kami persiapkan secara matang, yang jelas pasar ekspornya sudah terbuka lebar," katanya.
Sementara, Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan menjelaskan ketertarikan para delegasi Bangladesh ini terlihat dari keinginan mereka untuk mengirimkan pegawai teknisnya ke BET Cipelang agar mempelajari embrio transfer di Indonesia. Salah satu yang diminati adalah terkait pengembangan sapi Belgian Blue.
"Mereka tertarik untuk belajar dan mengembangkan sapi dengan teknologi embrio transfer, dan juga belajar tentang pengelolaan kegiatan Upsus Siwab (upaya khusus sapi indukan wajib bunting)," katanya.
Untuk diketahui, Belgian Blue adalah salah satu sapi unggulan yang dikembangkan BET Cipelang sejak beberapa tahun lalu. Hingga September 2019 ini, terdapat ada 103 kelahiran Belgian Blue dengan kondisi segar dan gemuk.
"Jumlah ini bahkan adalah kedua terbanyak setelah BPTU-HPT Sembawa dengan jumlah kelahiran sebanyak 139 ekor," katanya.