Bangsa Keturah
Oleh: Dahlan IskanSelasa, 17 September 2024 – 07:34 WIB
Melihat kepintarannya itu sudah ada yang akan membiayai Muammar ke Leiden. Muammar termasuk yang percaya bahwa Zubir mendapat wahyu perdamaian itu.
Itu dilihat dari usahanya tidak henti selama 24 tahun. Untuk apa. Dia tidak perlu apa-apa.
Sebagai sufi, Zubir tidak memikirkan duniawi. Dia tidak punya mobil.
Hidupnya untuk tarekat, bahkan dia pernah jadi tukang becak di Medan --dengan ijazah sarjana fisika.
Saya pun tertegun. Saya, kan, orang Melayu juga.(*)