Bangun 100 Apotek, Kimia Farma Kucurkan Rp 200 Miliar
”Kami pastikan resep dokter sesuai. Untuk menghindari penyalahgunaan juga,” ucapnya lebih lanjut.
Dana untuk mengembangkan jumlah apotek berasal dari pinjaman perbankan.
Dengan pinjaman itu, Kimia Farma (KAEF) selaku induk perusahaan tidak perlu mengeluarkan atan mengineksi modal pada KFA.
Itu juga berlaku dalam pengembangan perusahaan dalam penjualan secara daring.
”KFA memakai dana sendiri. Jadi, induk tidak perlu menggelontorkan modal,” tegas Direktur Pengembangan Usaha Kimia Farma Pujianto.
KFA memiliki kontribusi sekitar 40 persen dari seluruh omzet induk usaha.
Namun, untuk e-commerce diharap dapat menyumbang setidaknya tambahan sepuluh persen untuk omzet pada tahun pertama.
”Pertumbuhan laba tahun ini mudah-mudahan KFA bisa double digit,” harap Imam. (far)