Bangun Bandara di Majalengka
Pengganti Bandara Husein Sastranegara Bandungjpnn.com - Saat melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Hatta terlihat heran ketika seorang pedagang beras mengatakan warga Malaysia kerap berbelanja di tokonya. ”Mereka suka membeli beras Pandan Wangi untuk oleh-oleh, biasanya 5 sampai 10 kilogram,” kata pedagang beras di Pasar Baru itu. Ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan, kunjungannya ke pasar tradisional di Bandung membuat dia betul-betul punya imajinasi lain. Wisata belanja di Kota Kembang, menurutnya, perlu didukung dan dikembangkan lebih serius. Lulusan ITB ini mengakui, Bandung berpotensi menjadi kota wisata kelas dunia.
”Tekstil, kerajinan, dan kuliner di kota ini tidak bisa disaingi oleh kota lain di Indonesia,” pujinya. Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan, warga Malaysia telah lama menggemari Pasar Baru. Sejak dibangun pada 2003, Pasar Baru menjadi daya tarik wisatawan asal Malaysia. ”Mereka sering memborong pakaian perkawinan,” katanya. Berdasarkan data Pemerintah Kota Bandung, wisatawan yang berkunjung ke sana mencapai 3,2 juta pengunjung setiap tahun. Jumlah itu terdiri atas wisatawan lokal dan asing. Kedatangan wisatawan itu meningkatkan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota Bandung sebesar Rp 50 miliar pada 2011.
Derasnya jumlah kunjungan wisawatan Malaysia ke Bandung mendorong pemerintah untuk segera membenahi Bandara Husein Sastranegara Bandung. ”Bandara itu tidak boleh terbatas seperti sekarang. Kita harus mencoba menambah frekuensi, misalnya menjadi 24 jam, tambah fasilitas, dan runway diperpanjang,” kata Hatta Rajasa. Dalam jangka pendek, itu bisa dijadikan solusi. Tapi dalam jangka panjang, bandara harus dipindahkan dari tempat sekarang yang terletak di dalam kota. Menurut Hatta, kawasan seluas 500 hektare di daerah Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, telah dibebaskan untuk dijadikan bandara baru yang mampu menampung penerbangan domestik dan internasional. (dri)