Bangun Karakter Bahari, Tanggung Jawab Siapa?
Oleh Kepala Dispen Kolinlamil, Letkol Laut (KH) Bazisokhi Gea, S.Pd.,M.APMemasuki usianya yang ke-70 Jalasenastri (sebutan organisasi dari istri-istri TNI Angkatan Laut) terus berkarya mengambil bagian dalam membangun bangsa ini.
Mereka tidak hanya sebagai istri yang setia mendampingi suami dalam menjalankan tugas-tugas negara ataupun mengurus anak-anak dan rumah tangga di rumah.
Namun lebih dari itu, perjalanan waktu organisasi Jalasenastri tumbuh dan berkembang atas dukungan dari para suami dan pimimpin di TNI Angkatan Laut.
Jalasenastri sebagai wadah kegiatan para istri prajurit TNI Angkatan Laut menjalankan organisasi dengan senantiasa berupaya memelihara dan meningkatkan semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi. Hal ini bertujuan agar agar mampu melahirkan rasa persatuan dan kesatuan nasional yang kuat guna menyukseskan pembangunan nasional.
Indonesia, luasnya dua per tiga adalah lautan. Di dalamnya sangat banyak tersimpan kekayaan yang belum dikelola karena tidak banyak yang tahu. Sudah cukup lama bangsa ini memunggungi lautan seakan membutakan mata semuanya.
Pemerintah saat ini telah membukaan mata, sebagaimana yang pernah diungkapkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Saat menghadiri acara komodo exercise di Padang, Sumatera Barat pada bulan April 2016 yang lalu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa “di laut tersimpan harapan di laut tersimpan kejayaan Jalesveva Jayamahe”.
Ungkapan tersebut seakan memberi semangat kepada kita semua yang menyadari untuk terus berupa menjaga dan memerihara kejayaan laut NKRI untuk kemakmuran rakyat indonesia.
Penanaman karakter dan jiwa kebaharian kepada generasi muda harus dimulai sejak dini, sehingga mereka mengerti, tumbuh dan berkembang serta semakin cinta laut.
Upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi Jalasenastri yang diprakarsai oleh Ketua Umum Jalasenastri Ny. Endah Ade Supandi di dermaga Komando Lintas laut Militer (Kolinlamil) hari ini Jumat (22/7/2016) dengan menggelar lomba menggambar dan mewarnai dengan nuansa kemaritiman adalah salah satu hal positif dalam membangun karakter dan jiwa kebaharian bagi generasi muda.
Dalam lomba tersebut panitia mengangkat tema terkait dengan "kebaharian/kemaritiman", dengan harapan akan timbul rasa kebanggaan pada diri mereka terhadap jiwa bahari.
Dan ternyata, sebanyak 504 perserta lomba yang masih duduk di bangku Tamat kanak-kanak dan sekolah dasar tersebut, seluruh gambarnya adalah yang bernuansa laut, pulau dan pantai.
Semangat dan antusias para peserta mengikuti lomba mewarnai yang berjalan dengan meriah, gembira dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari jiwa keibuan dari ibu Endah Ade Supande.
Dalam pelaksanaan lomba mewarnai, Ibu Endah berada di tengah-tengah peserta dan sesekali mengajak anak-anak bicara.
Semoga ide ini terus dikembangkan dengan program-program yang lain tentang kemaritiman dan kebaharian. Jayalah Jalasenastri!!!