Bangun Pabrik Misil Balistik, Arab Saudi Ketahuan Belangnya
jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi ketahuan belangnya. Negara yang dipimpin Raja Salman itu diduga membangun pabrik misil balistik. Senjata berkemampuan membawa hulu ledak nuklir. Padahal, mereka selama ini mengecam program nuklir Iran.
Temuan tersebut juga membuat beberapa negara waswas. Pasalnya, pabrik di pinggiran Riyadh itu pertanda kuat Timur Tengah bakal terus memanas.
BACA JUGA: Ulama Pengkritik Pangeran MBS Tewas di Penjara Saudi
Pembangunan pabrik misil balistik itu semula diketahui dari hasil foto satelit pada 2013. Saat itu foto-foto yang muncul di Jane's Defence Weekly tersebut menggambarkan markas militer di Kota Al Dawadmi, sekitar 230 km dari Riyadh. Namun, beberapa pengamat militer hanya melihat dua landasan peluncuran misil.
Asumsi yang berkembang saat itu, landasan tersebut bakal digunakan untuk meluncurkan misil yang dibeli Saudi dari Tiongkok dengan target Israel atau Iran. Saudi memang dikenal sebagai negara yang rajin membeli misil dari luar negeri.
Namun, gambar satelit yang didapatkan pada 13 November tahun lalu menunjukkan perkembangan yang mengejutkan. "Saat melihat, kami sadar. Wah, ini bukan sekadar markas peluncuran misil lagi," ungkap Jeffrey Lewis, pakar misil dari Middlebury Institute of International Studies, kepada Washington Post.
BACA JUGA: Perundingan Gagal, Saudi Bombardir Yaman Semalaman
Lewis dan dua rekannya, David Schmerler dan Fabian Hinz, melihat, ada fasilitas baru yang dibangun. Fasilitas itu diduga bisa membuat dan mengisi bahan bakar misil balistik.