Bangun Sekolah Tahan Gempa Sekaligus 'Rescue Center'
Selasa, 17 November 2009 – 06:25 WIB
Kamal juga kehilangan 12 anggota keluarganya. Delapan orang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup. Tapi, mereka meninggal karena tak ada akses untuk mendapatkan pertolongan. "Mereka hanya bertahan hidup selama dua hari," tuturnya dengan wajah sedih.
Ketika saya datang dulu, rumah tersebut tinggal separo. Tapi, gorden kamar, lemari hias (orang biasa menyebutnya bufet) di ruang tamu berikut isinya, dan televisinya masih utuh. Namun, lemari pintu hias itu sudah tak bisa lagi dibuka karena bagian depannya tertutup reruntuhan tembok dan atap rumah. Di halamannya juga masih berserakan beberapa kantong mayat bantuan Departemen Kesehatan yang berwarna kuning.
Saat saya kembali ke situ pekan lalu, sisa rumah itu sudah tak ada. Diganti dengan rumah kayu semi-permanen yang dihuni kelapa-kelapa. Di halamannya, seorang bapak setengah baya yang saya lupa namanya sedang sibuk membangun tungku untuk membakar kelapa-kelapa yang sudah kering tersebut.