Bangun Terminal LNG, CNI Group Siap Gunakan Energi Hijau
jpnn.com, JAKARTA - Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group berkomitmen untuk menghasilkan produk ramah lingkungan (green product) dalam industri nikel di Indonesia terutama di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Untuk mewujudkan itu, CNI Group dan Padma Energi Indonesia Group Titis Sampurna menandatangani Joint Venture Agreement Pembangunan Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) dan infrastruktur pendukung dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang akan dioperasikan PLN di Kolaka.
General Manager Bussines Development Ceria Nugraha Indotama, Aldo Namora menjelaskan nantinya energi listrik dari PLTG ini akan dipasok ke smelter nikel Ceria Nugraha Indotama.
Dia juga menyebutkan terminal LNG ini akan melayani pasokan gas PLN untuk pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Terapung (Barge Mounted Power Plant/BMPP) dengan kapasitas 2x60 MW.
"BMPP 2x60 MW dibangun oleh PT. PAL di Surabaya dan akan dioperasikan oleh Indonesia Power, anak usaha dari PLN," kata Aldo dalam keterangannya, Sabtu (20/11).
Aldo menjelaskan satu unit BMPP saat ini telah selesai dan mulai dioperasikan oleh PLN, sementara unit kedua akan rampung pada April 2024 dan akan segera dimobilisasi ke Kolaka, lokasi smelter Ceria Nugraha Indotama.
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan terminal LNG Ceria Nugraha Indotama dan Titis Sampurna ini memiliki total kapasitas 24 mmscfd dan akan dibangun di atas lahan seluas 7,5 hektare di dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Terminal Khusus (Tersus) Ceria Nugraha Indotama.
"Pembangunan Terminal LNG ini merupakan bagian dari komitmen kami bersama PLN untuk memberikan keandalan pasokan listrik ke smelter Ceria Nugraha Indotama," jelasnya.