Banjir Balkan Ancam Pasokan Listrik
jpnn.com - BEOGRAD - Duka warga Serbia yang dilanda banjir besar, tampaknya, belum akan berakhir. Kini air bah justru semakin menakutkan karena mengancam fasilitas pembangkit listrik utama di negara Balkan tersebut.
Arus Sungai Rava yang melintasi negara-negara Eropa Tenggara meluap dan diprediksi mencapai puncaknya kemarin malam (18/5) waktu setempat.
Di Kota Obrenovac, barat daya Beograd, ribuan orang dievakuasi setelah hampir seluruh wilayah terendam air bah. Di sana terdapat pembangkit listrik Nikola Tesla yang memasok energi di banyak wilayah Serbia.
Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic menyatakan, perhatian utama pemerintah adalah melindungi fasilitas strategis tersebut. "Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa," ujarnya.
Ribuan relawan turun tangan untuk membangun tanggul di sepanjang aliran Sungai Rava yang meluap. Evakuasi juga terus dilakukan untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban.
Hingga kemarin (18/5), 20 orang tewas di Serbia dan Bosnia Herzegovina setelah curah hujan selama tiga bulan mengguyur hanya dalam kurun beberapa hari. Korban diperkirakan bertambah seiring operasi pencarian yang belum mandek.
Di Bosnia, tanah longsor mengubur ratusan rumah dan menebar ancaman yang mengerikan karena banyak ranjau darat peninggalan perang 1990-an.
Menurut Mine Action Center, diperkirakan masih ada lebih dari 100 ribu ranjau darat yang tersebar di wilayah Bosnia. Setelah hampir 20 tahun konflik etnis di wilayah tersebut berakhir, setiap tahun masih ada korban yang tewas atau terluka karena ranjau.
Jumlah korban menurun beberapa tahun belakangan berkat upaya penjinakan yang masif dan pemetaan. Warga lokal sudah mengetahui wilayah yang aman dan titik rawan. Tetapi, hujan lebat, banjir, dan tanah longsor mengacaukan peta tersebut.
Ranjau darat berpindah lokasi dan tempatnya tidak bisa diprediksi lagi. Ketika banjir surut, harus ada langkah darurat bagi tim penjinak untuk masuk dan mengidentifikasi ancaman.
Otoritas lokal menolak mengumumkan jumlah korban di Obrenovac sampai banjir surut. Sebab, pihaknya khawatir menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Hampir sepertiga wilayah Bosnia terendam banjir. Kawasan timur laut terkena dampak paling buruk. Rumah, jalanan, dan jalur rel kereta api tenggelam.
Di Kota Doboj, Kepala Kepolisian lokal Gojko Vasic menjelaskan, situasi di sana lebih buruk karena air bah sudah seperti tsunami. Saat datang, tingginya mencapai 3-4 meter. "Tidak ada yang bisa menghindarinya," tuturnya sebagaimana dilansir Reuters.
Juru Bicara Kementerian Keamanan Bosnia Admir Malagic menuturkan, sekitar satu juta jiwa tinggal di wilayah terdampak banjir. Jumlah itu lebih dari seperempat populasi negara tersebut.
Saking fatalnya bencana di Bosnia, Kepala Presidium Bosnia Bakir Izetbegovic belum bisa memastikan berapa besar dimensi bencana di wilayahnya.
"Ini adalah bencana terburuk. Sampai sekarang, kami belum memahami seberapa buruk dampaknya," paparnya. (cak/c15/dos)