Banjir Cilacap Meluas dan Rendam Ribuan Rumah, Warga Positif Covid-19 Dievakuasi
Banjir yang terjadi sejak Senin (26/10) setidaknya telah merendam sebanyak 2.227 unit rumah, dan berdampak pada 6.029 jiwa. Selain itu ratusan hektare sawah juga masih terendam banjir.
Hingga saat ini, tim BPBD Kabupaten Cilacap terus memantau lokasi kejadian, membantu evakuasi warga terdampak dan melakukan assesment bersama Forkompimcam dan dinas terkait.
Tim gabungan juga masih melakukan Operasi Tanggap Darurat dan koordinasi bersama relawan, dan dinas terkait untuk penanganan darurat seperti memberikan bantuan logistik dan sembako serta mendirikan dapur umum darurat di empat titik lokasi.
"Selanjutnya penetapan Status Tanggap Darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung masih dalam proses pengajuan," lanjut Raditya.
Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Jumat (30/10).
Kondisi cuaca serupa juga akan terjadi di Aceh, Sumut, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Yogyakarta, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Malut dan Papua.
Melihat prakiraan cuaca dari BMKG itu, BNPB meminta pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana, dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.
BNPB juga mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, baik di lingkungan rumah maupun di lokasi pengungsian.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: