Banjir Terparah, Sydney Kacau
Jumat, 09 Maret 2012 – 10:15 WIB
SYDNEY – Hujan deras yang mengguyur Australia, khususnya Negara Bagian New South Wales (NSW), belum reda. Banjir yang semula melanda Wagga Wagga kemarin (8/3) mulai menggenangi Sydney yang berjarak 460 kilometer di sebelah timur laut. Kekacauan melanda ibu kota New South Wales tersebut. Pemerintah terpaksa menutup puluhan ruas jalan dan beberapa jalur kereta api. Menurut Badan Meteorologi Australia (ABM), hujan yang mengakibatkan banjir di kota berpenduduk paling padat di Australia itu merupakan yang terparah selama lima tahun terakhir. ’’Hujannya sangat sangat deras dan angin bertiup begitu kencang,’’ kata David Barlow, jubir ABM. Dia menambahkan, curah hujan yang mengguyur seluruh wilayah Sydney kemarin tercatat sebagai yang paling tinggi sejak 2007.
Kepada Sydney Morning Herald, Barlow mengatakan bahwa skala pengukur curah hujan di Observatory Hill menunjuk angka 109 milimeter. Sedangkan alat pengukur di Lucas Heights, wilayah selatan Sydney, menunjuk angka 134 milimeter. Tak hanya deras, hujan pun mengguyur kota berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu cukup lama. ’’Hujan deras melanda Sydney selama sekitar 24 jam dan baru berakhir sekitar pukul 09.00 pagi ini (kemarin),’’ terang Barlow.
Dia mengaitkan kondisi itu dengan fenomena tahunan La Nina yang hampir selalu membawa bencana di Australia. Selain mengakibatkan penurunan suhu air laut, La Nina juga selalu identik dengan angin kencang. Sampai kemarin pagi, hujan deras masih mengguyur sebagian besar wilayah Sydney. Banjir pun melanda pusat kota. Akibatnya, jadwal kereta api dan bus menjadi kacau. Sedikitnya, 2.000 rumah tidak dialiri listrik karena terjadi pemadaman di beberapa wilayah.
SYDNEY – Hujan deras yang mengguyur Australia, khususnya Negara Bagian New South Wales (NSW), belum reda. Banjir yang semula melanda Wagga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
Jumat, 22 November 2024 – 16:36 WIB - Eropa
Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
Jumat, 22 November 2024 – 11:59 WIB - Asia Oceania
Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
Rabu, 20 November 2024 – 18:02 WIB - Amerika
Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
Selasa, 19 November 2024 – 12:33 WIB
BERITA TERPOPULER
- Dahlan Iskan
Wanita Global
Minggu, 24 November 2024 – 07:08 WIB - Pilkada
Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
Minggu, 24 November 2024 – 06:42 WIB - Bulutangkis
China Masters 2024: Jonatan Christie Berkali-kali Memukul Nomor 1 Dunia
Minggu, 24 November 2024 – 05:05 WIB - Destinasi
Jadwal & Harga Tiket Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa Minggu 24 November 2024
Minggu, 24 November 2024 – 06:22 WIB - Riau
Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
Minggu, 24 November 2024 – 08:01 WIB