Bank Genjot Dana Murah
Senin, 23 Juni 2008 – 11:56 WIB
JAKARTA – Industri perbankan lebih memilih untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) lewat dana murah. Sementara deposito yang menjanjikan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan maupun giro mulai tak dilirik.
Bank, kata dia, saat ini mayoritas sudah memiliki kelebihan rasio kecukupan modal (CAR). Bukopin, misalnya, CAR-nya mencapai 13 persen, masih di atas ketentuan minimum bank sentral. Sehingga, ekses likuiditas ini membuat bank, yang sudah kelebihan dana, lebih suka menahan penawaran deposito. Sebab, bunganya jauh lebih tinggi daripada tabungan ataupun giro.
Saat ini, bunga deposito sekitar 6 persen, sementara tabungan hanya 3-4 persen. ”Bank dituntut untuk mengkaji betul net interest income (selisih antara beban bunga yang diberikan kepada nasabah dibandingkan dengan pendapatan bunga yang diperoleh perbankan dari kredit, Red),” ujarnya.
Tahun ini, sambung Riyanto, Bukopin menargetkan mampu menghimpun dana dari tabungan hingga Rp 4,5 triliun. Itu berarti meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,6 triliun. ”Itu untuk menyeimbangkan komposisi dana murah dan mahal,” jelasnya.
Jika target Rp 4,5 triliun tersebut tercapai, berarti porsi tabungan dalam komposisi dana pihak ketiga (DPK) Bukopin akan mencapai 15 persen. Posisi saat ini baru sekitar 10 persen. Komposisi DPK salah satu bank penyalur KUR itu saat ini masih didominasi deposito, yaitu sekitar 55 persen. Sementara giro menyumbang hingga 35 persen, dan sisanya dari tabungan. ”Sampai akhir tahun, semoga komposisi dana murah dan dana mahal sudah berimbang, sama-sama 50 persen,” tuturnya.
Hal senada dilakukan PT Bank Mega Tbk. Selama kuartal pertama 2008, pertumbuhan dana murah mereka cukup pesat. Corporate Secretary Bank Mega Dony Oskaria menyatakan, saat ini perbankan mesti berhati-hati dalam mengelola dananya. Tak heran, kata dia, penghimpunan dana murah lewat tabungan dan giro yang berbunga lebih ringan daripada deposito gencar dilakukan industri perbankan. Berbagai cara dilakukan industri perbankan, termasuk memberikan iming-iming hadiah yang tidak sedikit.