Bank Kalbar Dirampok
Diancam Pistol, Karyawan dan Satpam DisekapKamis, 17 Desember 2009 – 10:19 WIB
Deasy kemudian digiring ke ruangan pimpinan, diikat bersama M Safari, Wirda dan Budi. Staf perkreditan, Fahmi yang tidak berada jauh dari ruang M Safari pun mendapat perlakuan sama. Namun dia tidak disekap di ruang tersebut. Bersama dua lainnya, Nurmalifah dan Herlina dia diikat di ruang akuntan.
Herlina yang tengah salat di ruang akuntan terkejut saat dua rampok membawa Fahmi ke ruangan tersebut. Pun Nurmalifah, dia tidak dapat berkata apa-apa saat rampok menodong pistol.
“Melihatnya mau berdiri, tapi tidak jadi lihat pistolnya. Ibu Nurmalifah sempat bilang, kami jangan disakiti. Rampoknya bilang tidak akan mengapa-apakannya. Cuma mereka sopan, ada yang bilang, maaf ya bu kami ikat. Berulang kali kata itu yang keluar,” ujarnya.
Tidak lama berselang, beberapa orang terdiri dari cleaning service, pembersih ATM dan seorang nasabah dipaksa masuk ke ruangan M Safari. Semuanya disekap dengan tangan kaki terikat menggunakan tali sepatu berwarna hitam serta mata dan mulut diplester.