Bank Syariah Diminta Lebih Agresif Pasarkan Sukuk
jpnn.com - SURABAYA – Perbankan syariah diminta lebih agresif memasarkan sukuk tabungan seri ST-001. Dengan begitu, pasar keuangan syariah memiliki alternatif produk lebih banyak.
”Sukuk tabungan pada dasarnya adalah produk keuangan syariah. Karena itu, peran industri keuangan syariah semestinya lebih dominan,” kata Kadiv Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Budi Widihartanto kemarin (29/8).
Sukuk tabungan ST-001 kini masih berada dalam masa penawaran hingga 2 September. Sukuk berjangka waktu dua tahun tersebut memiliki kupon 6,9 persen per tahun. Kementerian Keuangan berharap meraup Rp 2 triliun dari emisi sukuk tersebut.
Jatim dinilai memiliki basis yang kuat untuk penetrasi industri keuangan syariah. Karena itu, bank syariah dapat memperkenalkan produk keuangan nonbank seperti sukuk. ”Dari pengalaman penjualan sukuk ritel, minat masyarakat selalu tinggi,” ujarnya.
Pimpinan Cabang Bank BRI Syariah Surabaya Arjanto Bobihoe mengakui bahwa minat masyarakat terhadap sukuk tabungan ST-001 sangat baik. Terutama dari nasabah prioritas dan nasabah yang memang pernah membeli sukuk.
Kebanyakan nasabah prioritas memesan sukuk senilai lebih dari Rp 100 juta. Sedangkan nasabah ritel memesan dengan jumlah lebih kecil, mulai Rp 2 juta hingga Rp 10 juta.
Secara nasional, BRI Syariah ditargetkan menjual sukuk tabungan ST-001 senilai Rp 50 miliar. Khusus Jatim, targetnya Rp 9 miliar. Bobi optimistis target penjualan sukuk tabungan ST-001 bisa tercapai.
Sebab, sejauh ini permintaan dari masyarakat sudah lebih dari 50 persen. Selain itu, sukuk dapat dibeli dalam nominal yang relatif kecil. Alasan lainnya, daya beli masyarakat kini telah membaik.