Bantah Ada Penggerebekan di Lapas
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Kemenkum HAM Rakhmat Renaldy mengatakan, selama ini razia sebenarnya rutin dilakukan di seluruh lapas.
Bahkan, menurut dia, penemuan narkoba di Lapas Cipinang yang diduga bagian dari bisnis haram Freddy Budiman, merupakan hasil penggeledahan petugas lapas.
”Tidak benar kalau ada penggerebekan. Temuan itu bentuk antisipasi Ditjen Pemasyarakatan terhadap penyalahgunaan narkoba di dalam lapas,” jelasnya, kemarin.
Menurut dia, saat ini Ditjen Pemasyarakatan terus berupaya meningkatkan sistem keamanan untuk mengantisipasi penggunaan alat komunikasi dan peredaran narkoba di seluruh lapas dan rutan di Indonesia.
Menkum dan HAM Yasonna H. Laoly juga telah meminta jajaran di bawahnya untuk menindak oknum petugas lapas yang terbukti terlibat dalam jaringan Freddy.
”Apa pun bentuknya, entah pemberian fasilitas atau membantu proses masuknya narkoba ke dalam lapas atau rutan,” ujarnya.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwilkum dan HAM Jawa Tengah Yuspahrudin mengatakan, antisipasi penyalahgunaan narkoba di lapas perlu didukung teknologi. Terutama pendeteksi sinyal seluler seperti yang dimiliki Badan Nasional Narkotika (BNN). ”Menurut saya, lapas di Nusakambangan membutuhkan itu,” ujarnya.
Selama ini Ditjen Pemasyarakatan beralasan bahwa minimnya personel membuat lapas dan rutan sering kebobolan penyalahgunaan narkoba. Berdasar data Ditjenpas, jumlah sipir di seluruh Indonesia saat ini sekitar 14 ribu orang. Jumlah itu lebih kecil sepuluh kali lipat jika dibandingkan dengan tahanan yang mencapai 165 ribu orang.