Bantu Pemerintah, PBNU Siap Mengubah Ideologi Anggota HTI
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) siap membantu pemerintah untuk membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pembubaran akan dilakukan dengan langkah persuasif dengan mengubah ideologi orang-orang di dalam HTI.
"Kami ada pendekatan dan pencerahan. Kalau mau diskusi, ayo diskusi. Kami siap kalau diminta oleh pemerintah untuk pendekatan dan pencerahan. Caranya civic education dari pandangan Islam," kata Ketua PBNU Said Aqil Siradj usai diskusi dengan tema 'Membedah Konsep Khilafah, Realistis ataukah Utopis' di kantor PBNU, Jakarta Timur, Jumat (12/5).
Dia menjelaskan, NU tidak membenarkan tafsir yang salah kepada orang-orang HTI terkait Nabi Muhammad mendirikan negara Islam seperti di Madinah. Menurutnya, Muhammad tidak mendirikan negara Islam. Muhammad, kata dia, mendirikan Madinah mengikuti budaya dan orang di dalamnya.
“Platform-nya adalah bagaimana masyarakat sejahtera, cerdas, bermoral, beragama, maju ekonomi, dan teknologinya. Sistemnya namanya Madinah Tamaddun," kata dia.
Dia menambahkan, tidak ada satu pun ayat dalam Alquran yang mewajibkan muslim harus mendirikan sistem khilafah. Sistem perpolitikan, kata dia, berdasarkan ahlul sunnah wal jamaah yang diserahkan kepada negara masing-masing.
"Tidak ada dasar Alquran harus khilafah, harus negara, harus kerajaan, harus republik. Yang ada hanya bagaimana berkeadilan, tegaknya hukum, sejahtera, dan seterusnya. Mengenai sistemnya mau khilafah, mau kerajaan, mau republik diserahkan kepada kita semua," kata dia.
Sementara itu, lanjut Said, Indonesia sejak merdeka diproklamirkan oleh Presiden Soekarno agar negara dibangun dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Negara, kata dia, tergabung atas enam agama besar dan ribuan suku di dalamnya.
"Founding fathers kita baik dari ulama maupun yang nasionalis, semua sepakat bahwa negara ini adalah nation, negara yang damai yang dalam bahasa Arab itu Darussalam," tandas dia.(Mg4/jpnn)