Banyak Dibantu Tiongkok Selama Masa Pandemi, Italia Bakal Tinggalkan NATO?
jpnn.com, ITALIA - Melimpahnya bantuan dari Tiongkok dan Rusia selama masa pandemi virus corona memunculkan spekulasi bahwa Italia bakal berpaling dari NATO.
Namun, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Italia tidak berubah, meski mendapatkan bantuan dari Tiongkok dan Rusia.
Hal itu disampaikan dia untuk menanggapi pertanyaan Menteri Keamanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper.
"Sehubungan dengan geopolitik terkait siapa yang mendapatkan bantuan, saya dapat memastikan bahwa kebijakan luar negeri kami masih sama persis seperti sebelumnya," kata Conte, dikutip dari laporan surat kabar La Stampa.
Sehari sebelumnya, Esper menyatakan kepada surat kabar yang sama bahwa Tiongkok dan Rusia mengambil keuntungan dari wabah virus baru corona untuk kepentingan mereka di Eropa. Anak buah Donald Trump itu menuding kedua negara membentuk kubu-kubu di NATO dan Eropa.
Lebih lanjut, Conte menyebut Italia telah mengatur bantuan yang diterimanya secara transparan, baik kepada publik maupun para sekutu.
Dalam pernyataan terpisah kepada surat kabar la Repubblica, Menteri Pertahanan Lorenzo Guerini mengatakan bahwa Italia menerima bantuan dari sejumlah negara, termasuk negara-negara Eropa, AS, Tiongkok dan Rusia. Namun hal itu tidak mengubah kerangka tradisional Italia dalam acuan internasional.
"Kami berhubungan dengan pihak manapun, namun pilar keamanan kami adalah NATO dan Uni Eropa. Dan akan tetap demikian," kata Guerini. (ant/dil/jpnn)