Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Banyak Honorer K2 Rumah Tangganya Berantakan

Selasa, 30 Juli 2019 – 09:17 WIB
Banyak Honorer K2 Rumah Tangganya Berantakan - JPNN.COM
Massa honorer K2 menangis saat aksi unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak honorer K2 yang rumah tangganya berantakan karena tidak kuat hidup dengan gaji minim.

Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengakui, memang ada beberapa kasus honorer K2 ditinggalkan istrinya dan si suami tidak bisa berbuat banyak. Mau cari profesi lain, sudah kadung cinta pekerjaannya.

Seperti kisah pahit Sunandar, guru honorer K2 di Pati, yang nyambi mencari kayu bakar untuk dijual, usai mengajar di sekolah.

BACA JUGA: Kisah Pak Guru Honorer K2, Usai Mengajar Cari Kayu Bakar, Istri Pergi Ogah Kembali

"Makanya sering saya bilang honorer K2 itu juga manusia jadi meminta untuk dperlakukan secara manusiawi. Honorer K2 itu pengabdi untuk negeri ini maka minta untuk dihargai. Jangan honorer K2 terus dipersulit karena sebuah tata aturan," terang Titi kepada JPNN.com

Dia menegaskan, kondisi honorer K2 yang rerata di bawah standar kelayakan hidup bukan didramatisir. Honorer K2 bukan pemain film atau sinetron yang pandai berakting. Itulah fakta kisah honorer K2 yang sesungguhnya.

"Bukan kami juga pemalas yang ogah cari kerja tambahan. Itu sudah kami lakukan tapi skill kami adalah pengajar, tenaga kesehatan ataupun sebagai pelayan masyarakat. Jadi wajar jika kami cari kerja sampingan di luar juga tidak bisa maksimal. Karena sebagian besar waktu, kami korbankan buat mengabdi kepada negara tercinta ini," bebernya.

Dia berharap pemerintah segera menetapkan sebuah regulasi yang benar-benar berpihak kepada honorer K2. Kebijakan yang bisa mengakomodir seluruh honorer K2 dan juga dengan tenggang waktu jelas.

Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengakui banyak honorer K2 rumah tangganya berantakan karena faktor ekonomi, gaji kecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News