Banyak Imigran Lari ke Makassar
jpnn.com - MAKASSAR – Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata menjadi surga bagi para imigran gelap. Dalam sebulan, ada 10–15 orang yang masuk ke Makassar. Hingga kemarin imigran di Makassar mencapai 1.370 orang.
Kepala Kantor Imigrasi Makassar Tegas Hartawan mengungkapkan, banyak faktor imigran keluar dari negerinya. ’’Keamanan, politik, dan ekonomi menjadi faktor utama,’’ katanya.
Menurut dia, negara tidak membiayai para imigran tersebut. Namun, ada lembaga internasional yang membiayai. Mereka datang dengan hanya memegang surat keterangan pencari suaka. Ada juga yang datang tanpa surat itu dan langsung dirujuk ke UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees).
’’Pihak imigrasi terlibat di sini karena dia adalah orang asing. Kalau dia merupakan orang Indonesia, tidak perlu dibawa ke imigrasi,’’ ucapnya.
Staf Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Makassar Asrawan Silondae menambahkan, para imigran itu berasal dari Myanmar, Iran, Afghanistan, Sudan, Hongaria, dan Ethiopia.
Setelah ada wawancara melalui UNHCR dan para imigran tersebut dinyatakan layak, status mereka berubah menjadi pengungsi. Jika kartu pengungsi sudah keluar, mereka hanya menunggu negara ketiga yang bersedia menampung.
Di Makassar mereka tersebar di sejumlah community house di bawah pengawasan pihak imigrasi. Rumah itu dibiayai International Organitation of Migration (IOM).
’’Banyak juga imigran di kota lain seperti Boti dan Bogor yang lari ke Makassar. Mereka menilai bahwa petugas imigrasi Makassar baik-baik. Kalau berada di Bogor, mereka tidak diperhatikan,’’ tutur Asrawan. (ian/JPNN/c20/diq)