Banyak Kecurangan Pilpres, KPU Diminta Tak Main-Main
jpnn.com - JAKARTA - Banyaknya temuan formulir C1 bermasalah seperti di Tangerang, Banten, dan terakhir di Sampang, Madura, Jawa Timur, yang diupload di website Komisi Pemilihan Umum (KPU), menunjukkan banyaknya indikasi kecurangan di Pemilu Presiden 2014.
Dari 17 TPS dari Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, semua suara diraih oleh pasangan Prabowo-Hatta. Sementara Jokowi-JK mendapat 0 suara.
Anggota Tim Hukum Jokowi-JK, Henry Yosodiningrat mengatakan berbagai fakta tersebut merupakan pola-pola kecurangan pilpres yang sudah sangat begitu kasar.
"Ini sudah sangat kasar, padahal saat ini masyarakat sudah sangat kritis dan mengerti mana yang baik dan benar," papar Henry di Jakarta, Rabu (17/7).
Apa yang terjadi pada 17 TPS di Sampang Madura, dimana semua suara di TPS-TPS itu memilih pasangan Prabowo-Hatta, menurutnya sangat janggal.
Sebab sebagai kader PDI-P, Henry tahu bahwa partai itu memiliki pengurus hingga ke tingkat ranting di seluruh Indonesia, termasuk di Madura.
"Di sana kan ada pengurus partai kami, masa gak ada yang mencoblos, itukan gak mungkin," tegasnya.
Sementara itu Dedy Gumelar alias Miing, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tidak main-main dalam rakapitulasi hasil pilpres di tengah banyaknya kecurangan.