Banyak Klaster Covid-19 Baru di Jateng, Pak Ganjar Minta Penegakan Hukum Ditingkatkan
jpnn.com, SEMARANG - Saat ini sejumlah klaster baru menjadi penyumbang cukup besar kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah. Klaster-klaster baru termasuk dalam 557 kasus baru covid-19 yang tercatat di Jateng sampai Senin (5/10).
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19, di kantornya, Senin (5/10). Pemprov Jateng telah memitigasi dalam rangka penanganan klaster ini.
"Ternyata penyebaran kasus baru di Jawa Tengah itu bukan dari individu, melainkan dari klaster. Dari sekian kasus baru, 80 persennya berasal dari klaster. Ada klaster perkantoran, sekolah, termasuk pondok pesantren yang kemarin di Banyumas, Kebumen dan Cilacap," kata Ganjar.
Menggandeng sejumlah instansi dan komunitas, Ganjar saat ini sedang menggenjot penyelesaian munculnya klaster-klaster baru tersebut.
"Sekarang tim kami sedang melakukan pendampingan secara khusus. Untuk pondok pesantren, Gus Yasin sudah sering keliling ke pondok-pondok dan melakukan pendampingan. Selain itu, edukasi juga penting, agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif pada masyarakat yang positif Covid-19 itu," jelasnya.
Selain penanganan secara khusus pada klaster-klaster baru itu, Ganjar juga siap menggandeng komunitas untuk menggiatkan sosialisasi. Upaya edukasi dan penegakan hukum juga akan terus dilakukan agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera ditangani.
"Bersama Polda kami siap membuat champion sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi. Polda bagus tadi, sudah punya data ada 670 komunitas dan 3027 organisasi masyarakat. Akan kami gandeng untuk meningkatkan edukasi pada masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, klaster paling banyak menyumbang angka kasus baru adalah klaster pondok pesantren dan klaster rumah tangga. Tapi yang terbesar saat ini adalah klaster pondok pesantren.