Banyak Orang Indonesia Jadi Instruktur
Laporan wartawan Jawa Pos Kardono Setyorakhmadi, Cotabato CityRabu, 23 September 2009 – 09:13 WIB
Namun, keadaan berubah pada Juli 2000. Ketika itu, Presiden Joseph Estrada mengadakan operasi militer besar-besaran yang bersandi "All-Out War". Mengerahkan lebih dari 50 ribu personel bersenjata lengkap dengan dukungan pesawat pengebom, tentara Filipina menggempur habis Kamp Abu Bakar dan daerah basis MILF.
Tentu saja, MILF membalas sekuat tenaga. Mengandalkan kelebihan pengenalan medan, MILF mampu bertahan cukup lama. Satu pos penjagaan utama MILF di Matanuk (sebuah kota kecil antara Cotabato dan Kamp Abu Bakar), misalnya. Pos itu sangat penting. Sebab, yang berhasil menguasai akan menguasai rute ke Matanuk.
Saking pentingnya, Joseph Estrada meminta pasukannya untuk merebut pos tersebut dalam sehari. Kenyataannya, butuh 18 hari dengan persenjataan lengkap, baru tentara Filipina berhasil mengambil alih.