Banyak Pilot Jarang Terbang Selama Pandemi, Mungkinkah Kemampuan Mereka Jadi Menurun?
"Kan sudah tahu, sudah belajar, dan kalau misalnya punya religious view sudah berdoa. Jadi hal-hal seperti ini akan meminimalisir risiko dari internal kita, yaitu ketakutan dalam situasi yang akan datang."
David merupakan satu dari ribuan pilot yang diberhentikan sementara selama berbulan-bulan, sehingga sulit hingga hampir tidak mungkin dapat mempertahankan dan melatih keterampilan menerbangkan pesawat.
Menurut catatan perusahaan analisis penerbangan Cirium, paling tidak 30 persen pesawat terbang komersil di dunia, atau 9.690 pesawat, tidak terbang dan berada di dalam tempat penyimpanan karena pandemi COVID-19.
Insiden saat terbang di tengah pandemi akibat 'jam terbang pilot'
Dengan kembali beroperasinya beberapa pesawat belakangan ini, muncul kekhawatiran pandemi COVID-19 telah mempengaruhi kecakapan pilot dan keselamatan penerbangan.
"Bila seseorang diberhentikan dari suatu pekerjaan selama enam bulan, butuh berminggu-minggu bagi mereka untuk kembali lancar dalam mengerjakan pekerjaan itu," ujar analis penerbangan Australia, Geoffrey Thomas.
Di Indonesia tercatat ada sejumlah insiden dalam penerbangan dalam beberapa bulan terakhir.
September lalu, pesawat Lion Air Airbus A330 yang berisi 318 penumpang keluar dari landasan terbang sewaktu mendarat di Sumatra.
Pesawat tersebut merusak dua lampu landasan dan beberapa ban, karena sempat keluar dari jalur sebelum akhirnya keluar melalui pintu kedatangan.