Banyak Proyek Stablecoin Crypto Gagal, CoinEx Beri Solusi Begini
jpnn.com, JAKARTA - Kegagalan di banyak proyek stablecoin crypto menjadi sebuah kekhawatiran di kalangan investor. Sebab, banyak yang berakhir dengan kejatuhan nilai alias tidak benar-benar stabil.
Kasus runtuhnya nilai stablecoin, atau de-peg, yang menjadi sorotan banyak pihak adalah dari ekosistem Terra, yaitu UST.
Nilai UST jatuh lebih dari 90% karena celah algoritma yang dieksploitasi dengan short selling yang merembet ke token cadangannya, Terra Luna, saat ini disebut LUNC (Luna Classic).
Selain UST, ada beberapa stablecoin yang mengalami de-peg, seperti USDN dari Waves menjadi USD 0,90, USDX dari Kava Network menjadi USD 0,66, USDD dari Tron menjadi 0,9595.
Saat ini, stablecoin masih memiliki porsi besar dalam total kapitalisasi pasar kripto, yakni sekitar 15 persen. Adapun mayoritasnya dimiliki oleh USDT, USDC dan BUSD, yang terus memegang 90 persen dari total kapitalisasi pasar stablecoin.
Dibandingkan dengan mata uang fiat, stablecoin terdesentralisasi lebih stabil, transparan, efisien, berbiaya rendah, dan tahan sensor.
Namun, de-peg telah membuat investor menghadapi risiko lebih besar karena stablecoin dapat dengan mudah dilepas di bawah kondisi pasar yang ekstrem atau selama krisis likuiditas.
Penerbit diharuskan menjaminkan aset lain secara transparan sehingga pengguna akan mempercayai stablecoin mereka.