Banyak Suporter Kabau Sirah Marah
”Tribun timur harga tiketnya hanya Rp 60 ribu. Saya membeli dari calo Rp 130 ribu. Saya yakin penjualan tiket itu sudah ada konspirasi dalam pengelolaannya. Ini perlu dibenahi untuk ke depan agar tidak berdampak buruk,” ujarnya, dibenarkan temannya.
Kata Adi, di tempat penjualan tiket, sempat terjadi debat antara suporter dan penjaga loket. Karena di pusat penjualan stok tiket habis, malah calo banyak yang menjual.
”Kami membaca di media tiket mulai jual Sabtu. Kenapa Jumat sudah ada yang bisa membeli?,” ujarnya mengulang beberapa kata yang terlontar dalam perdebatan antara calon penonton dan petugas loket tiket.
”Wajarlah suporter marah. Sudahlah di kandang sendiri, mereka masih dipalak. Bayangkan saja, tiket VIP dan tribun barat dijual Rp 200 ribu. Padahal standarnya Rp 120 ribu. Sedangkan tribun utara dan selatan yang tiketnya Rp 35 ribu, menjadi Rp 80 ribu dijual para calo,” imbuhnya lagi.
Adi dan rekannya menyarankan panitia turnamen bola di Stadion H Agus Salim ke depan, haruslah orang yang memiliki jiwa sportif. Mengutamakan semangat olahraga daripada mencari keuntungan, sehingga kobar semangat suporter Kabau Sirah, tidak berubah amarah kepada mereka.
”Kalau orang tidak bisa masuk karena permainan harga tiket, bisa saja terjadi adu mulut hingga fisik. Namun kalau para pendukung tak dapat menyaksikan jagoannya karena telat beli tiket, kuota stadion penuh, atau tiket benaran habis, mereka pasti terima lapang dada,” pungkas Adi yang dibenarkan kembali oleh rekan-rekannya.
Salah seorang calo di pintu masuk tribun timur yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, tiket yang dijualnya diperoleh dengan membeli kepada panitia loket.
”Saya hanya memegang tiket tribun timur benar harga standarnya Rp 60 ribu. Agar untung, saya tentu melipatkan harganya Rp 130 ribu. Sebab jika tiket yang saya pegang tidak laku semua, saya tentu rugi,” ujarnya sembari menawarkan tiket di tangannya kepada calon penonton.