Bapak-ibu... Kalau Anak Anda Terjangkit Infeksi Seksual Jangan Berekspresi Berlebihan
jpnn.com - FENOMENA banyaknya remaja di Surabaya yang terjangkit infeksi menular seksual (IMS) memang begitu mencengangkan. Apalagi, sebagian besar remaja yang memiliki riwayat IMS pasti pernah melakukan hubungan suami istri. Sebab, IMS merupakan penyakit yang timbul karena hubungan seksual. Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi orang tua.
''Tugas perkembangan remaja memang untuk mempersiapkan pernikahan. Orang tua maupun guru harus memberikan pendampingan,'' ujar psikolog Didik Yudhi Ranu Prasetyo.
Selain itu, orang tua bertanggung jawab untuk menjelaskan kondisi si anak. Misalnya, penjelasan mengenai sakit, pengobatan, beserta akibat yang ditimbulkan. ''Kalau tidak mampu, bisa kerja sama dengan dokter maupun konselor,'' tuturnya.
Menurut Didik, yang terjadi di masyarakat sering keliru. Dampak dari hubungan intim banyak dijelaskan hanya merugikan perempuan. Karena itu, yang terjadi adalah kekhawatiran kepada remaja perempuan. ''Padahal, dampaknya bisa dirasakan di kedua pihak,'' katanya.
Bagi orang tua yang mengetahui anaknya terkena IMS, Didik menyarankan ada pendampingan dalam pengobatan. Jika dibiarkan menjalani pengobatan sendiri, dia khawatir tidak jelas akibatnya. Orang tua pun harus mengetahui benar tentang IMS. ''Dukungan keluarga sangat penting,'' jelasnya.
Didik menyarankan orang tua bisa berkonsultasi kepada ahli, baik dokter, psikolog, maupun konselor, untuk mengetahui bagaimana pendampingan yang harus dilakukan. Yang kerap terjadi, saking kalut melihat kondisi anaknya, orang tua malah berkomunikasi dengan orang yang sama sekali tidak memiliki wawasan tentang IMS.
Dia menjelaskan, anak yang telah dianggap berbuat kesalahan tidak sepatutnya dianggap melakukan kesalahan yang tak termaafkan. Termasuk mereka yang terkena IMS. Orang tua harus mawas diri pula bahwa hal tersebut merupakan kegagalan mereka dalam mengasuh.
Untuk menghadapi anak yang terkena IMS, orang tua disarankan tidak menunjukkan ekspresi berlebihan. Orang tua disarankan bersikap tenang. Memberikan pelukan agar mereka merasa mendapatkan dukungan dari orang dan tidak hanya disalahkan. ''Tunjukkan kalau si anak memang buah hati yang harus disayangi,'' katanya.