Bapak Presiden...Ketahuilah, di Kalsel Saja Sudah 13 Balita Innalillahi
jpnn.com - BANJARMASIN – Dampak kabut asap semakin ngeri. Di Kalimantan Selatan saja, hingga minggu ketiga Oktober 2015 sudah ada 13 balita yang meninggal.
Temuan kematian balita karena pneumonia ini didapatkan dari data rekap laporan program pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Korban balita paling banyak ada di Tanah Bumbu mencapai 11 orang. Detailnya bayi berusia kurang dari satu tahun 8 orang, dan balita berusia satu hingga empat tahun 3 orang. Jika berdasarkan jenis kelamin empat orang laki-laki dan tujuh perempuan.
Selain di Tanah Bumbu, penyumbang angka kematian balita karena pneumonia adalah Kabupaten Tanah Laut. Ada satu balita laki-laki yang berusia kurang dari satu tahun meninggal karena pneumonia. Kemudian ditambah satu balita perempuan dari Hulu Sungai Selatan.
Data ISPA Tabalong sendiri yang sebelumnya diinformasikan hingga menelan korban balita tidak terekam. Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel sendiri sudah beberapa kali menyurati Pemkab Tabalong, karena tidak mengirimkan data ISPA sejak Mei 2015 lalu.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Benny Rahmadi sebenarnya mengaku kaget ketika mendengar ada balita yang meninggal karena ISPA di Tabalong, September lalu. Pasalnya, Dinkes Kalsel sendiri tak pernah lagi mendapatkan informasi mengenai data ISPA Tabalong sejak Mei lalu.
“Tabalong tidak ada datanya. Kita juga sudah surati ke Kabupaten Tabalong karena tidak melaporkan dari bulan Mei sampai sekarang,” ujarnya.
Temuan ISPA di September kemarin sendiri mengalami penurunan dibandingkan Agustus tadi. Pada Agustus tadi tercatat 31.590 penderita penyakit ISPA. Namun data ini belum sepenuhnya terekap karena Kabupaten Kota Baru dan Tabalong masih belum mengirimkan data ISPA ke Dinkes Kalsel. Sementara di bulan September kemarin tercatat 29.104 penderita ISPA terekam.