Bappenas dan Kemenhan Rancang Pembangunan Pangkalan Militer di Perbatasan
jpnn.com - JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pertahanan sedang merancang pembangunan pangkalan militer untuk menjaga perbatasan Indonesia. Khususnya yang berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago usai pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (10/7) mengatakan, dia dan Menhan menyatukan tekad dalam melindungi kepentingan nasional dan menjaga wilayah kedaulatan khususnya wilayah terdepan di perbatasan.
"Tugas kami sesuai amanat UUD, melindungi segenap tumpah darah Indonesia kan?" ujar Andrinof di Kantor Bappenas.
Andrinof mengusulkan agar dibentuk tim kajian bersama Bappenas dan Kemenhan untuk membangun pangkalan militer. Opsinya ada di beberapa lokasi seperti daerah Sambas Tanjung Datuk, Natuna atau Tarakan. "Hasil kajian nanti kami akan sampaikan pada Bapak Presiden Jokowi untuk diputuskan beliau. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terealisasi," ujarnya.
Ryamizard menyatakan kesepahamannya atas inisiatif Bappenas untuk merencanakan pembangunan pangkalan militer. Menurut dia, potensi ancaman kedaulatan bangsa khususnya wilayah yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan harus jadi prioritas. Ini mengingat sering menjadi objek sengketa perbatasan beberapa negara.
"Saya pernah tugas di Kalbar dahulu dan adanya pangkalan militer itu sangat tepat. Ada potensi sumberdaya alam di Natuna juga sumber laut yang melimpah yang harus dijaga. Ini prioritas dijaga," ujar mantan Kasad ini.
"Ide Bappenas ini bagaikan pucuk dicinta ulam tiba. Saya tidak mau melihat kasus Sipadan Ligitan terulang di era pemerintahan sekarang. Kemenhan siap mendukung rencana pembangunan pangkalan militer ini," pungkas Menhan. (boy/jpnn)