Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyorot berbagai kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah nama yang berada dalam lingkar kekuasaan. Di antaranya adalah kasus suap pengadaan barang-jasa pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Sejumlah nama dan pejabat terseret dalam pusaran kasus korupsi ini. Di antaranya adalah politikus Gerindra sekaligus Bupati Pati terpilih Sudewo.
“Sudewo ini, kan, orang dalam lingkar kekuasaan, dari partai pemenang Pilpres, partainya Pak Presiden. Berani enggak KPK membidik orang di lingkaran kekuasaan?” ujar Ray dihubungi, Jumat (10/1).
Menurut dia, kecenderungan KPK saat ini adalah membidik orang-orang yang berada di luar kekuasaan. Hal ini berbeda dengan lembaga anti rasuah sebelumnya, yang berani membidik orang-orang dari dalam lingkar kekuasaan.
“Saat UU KPK belum direvisi, lembaga ini berani membidik orang-orang yang ada di lingkaran kekuasaan. Banyak menteri, kepala daerah, dan pejabat dari partai di lingkaran kekuasaan yang dibidik,” paparnya.
Namun, setelah UU KPK tahun 2002 direvisi pada 2019, KPK seperti kehilangan taring dan keberaniannya.
“Kalau orang di luar kekuasaan diburu hingga Antartika. Namun, terhadap orang di lingkaran kekuasaan cukup di antara kita,” kata dia.
Di sisi lain, Ray Rangkuti juga menagih komitmen Gerindra dalam pemberantasan korupsi. Apakah partai besutan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Presiden Indonesia, akan mendorong kadernya yang terlibat korupsi untuk diproses ataukah justru akan dilindungi.