Barcelona-Atletico, Cium Aroma Kudeta
jpnn.com - BARCELONA– Posisi pemuncak klasemen Primera Division musim ini memang kerap berganti. Namun, memasuki jornada ke-27, singgasana itu seolah menjadi milik Atletico Madrid. Nah, drama pergantian takhta bisa terjadi pada pekan terakhir Primera Division Sabtu malam (17/5). Yakni, saat Atleti –julukan Atletico– melawat ke Camp Nou untuk menghadapi pesaing terdekatnya, Barcelona (siaran langsung RCTIpukul 23.00 WIB).
Atletico saat ini memang unggul tiga poin atas Barcelona. Artinya, Atleti hanya butuh tambahan satu poin untuk mempertahankan singgasana sekaligus merebut mahkota liga yang belum pernah diraih sejak 1996. Namun, datang ke Camp Nou dengan target hanya bermain seri jelas bukan opsi terbaik. Sebab, gairah Barca –julukan Barcelona– yang sempat padam dalam pacuan persaingan di Primera Division kini menyala lagi. Barca memang dituntut harus menang kalau ingin meraih gelar. Jika berhasil meraih kemenangan, kedua tim akan mengoleksi poin sama (89 poin). Tapi, mahkota akan menjadi milik Barca karena mereka unggul head-to-head (Barca berhasil menahan imbang Atletico di Vicente Calderon).
Beragam motivasi pun mengiringi perjuangan anak asuh Gerardo Martino pada laga ’’final’’ Primera Division ini. Mereka berharap bisa menaklukkan Atletico agar bisa mempersembahkan gelar buat Victor Valdes dan Carles Puyol. Dua pemain senior Barca itu memang sudah memastikan hengkang dari Camp Nou akhir musim ini. Lionel Messi bahkan secara khusus akan mendedikasikan gelar untuk mendiang pelatih Tito Vilanova yang meninggal karena kanker.
’’Kami ingin memenangkan kompetisi. Setelah semua yang terjadi, kami bisa mendedikasikannya untuk Tito. Dia tentunya ingin kami menang. Dia mencintai klub dan selalu menjadi fans sejati,’’ kata Messi kepada Football Espana.
Messi sendiri masih dihinggapi rasa penasaran. Sebab, dalam lima kali pertemuan melawan Atletico sepanjang musim ini, dia belum pernah mencetak gol. Padahal, pada musim-musim sebelumnya, Atletico adalah tim yang paling sering dibobol bomber timnas Argentina tersebut. Di antara lima pertemuan melawan Atletico sepanjang musim, hanya Neymar yang berhasil mengoyak gawang Thibaut Courtois. Tapi, Neymar sendiri malam nanti diragukan bisa tampil. Bukan hanya Neymar, Barca mungkin juga belum bisa menurunkan Gerard Pique yang masih dirawat karena cedera. Beruntung, Jordi Alba dan Marc Bartra bisa kembali dimainkan setelah menjalani latihan terpisah dalam beberapa hari terakhir.
’’Kami pernah berpikir gelar sudah lepas. Tapi, hal-hal seperti ini kerap terjadi di sepak bola. Kini kami punya segalanya untuk menang. Gelar juara sangat penting bagi kami, kami harus bersatu. Ini peluang bersejarah, sebuah akhir kompetisi yang spektakuler,’’ ujar Xavi, gelandang Barca, kepada Marca.
Di kubu Atletico, sukses mereka melaju ke final Liga Champions juga memunculkan dilema. Jarak laga final Liga Champions dan pekan terakhir Primera Division hanya sepekan. Pelatih Atletico Diego Simeone harus berhitung dengan cermat supaya meraih hasil maksimal di dua laga perebutan trofi itu. Sebab, kondisi striker utama mereka, Diego Costa, belum sepenuhnya fit.
Costa mengalami cedera hamstring. Cedera itu memaksanya absen saat Atletico ditahan imbang Malaga akhir pekan lalu. Penyerang kelahiran Brasil tersebut sempat diragukan tampil melawan Barca. Namun, Simeone mengatakan, Costa siap tampil setelah tak mengalami masalah dalam latihan.