Barcelona Tak Bisa Seenaknya jika Catalonia Merdeka
jpnn.com, BARCELONA - Mayoritas Catalan ingin memisahkan diri dari Spanyol. Sebagai konsekuensi atas kemerdekaan Catalonia tersebut tiga klub mereka yang berada di pentas La Liga harus siap-siap menentukan masa depannya. Yakni Barcelona, Espanyol, dan Girona.
Presiden La Liga Javier Tebas dalam wawancara dengan BBC menegaskan pernyataan kemerdekaan Catalonia berarti mengakhiri keberadaan Barca maupun klub-klub Catalonia lain di semua ajang kompetisi yang ada bawah Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). “Barcelona tak bisa seenaknya untuk memilih akan bermain di kompetisi mana seandainya ada pernyataan kemerdekaan di Catalonia,” kata Tebas.
Tebas kemudian merespon referendum Catalan dengan memasang bendera Catalan, La Senyera, berdampingan dengan bendera Spanyol pada profil foto di akun Twitter-nya.
Menyusul referendum yang menyatakan Catalan ingin merdeka, Sport kemarin (2/10) mengatakan akan ada pertemuan antara Anggota Dewan Barca. Pertemuan tersebut jelas merespon perkembangan terkini dari referendum.
Pilihan Presiden Barca Josep Maria Bartomeu untuk tetap menggelar pertandingan Barca versus Las Palmas Minggu (1/10) lalu di Camp Nou tanpa penonton membuat internal Barca terbelah.
Wakil Presiden Barca Carles Vilarrubi dan salah satu direktur Barca Jordi Mones mengundurkan diri kemarin. Menurut sumber internal Marca pengunduran keduanya merupakan sikap 'pemberontakan' untuk keputusan yang diambil Bartomeu.
Presiden Barca Josep Maria Bartomeu kepada beIN Sports Minggu (1/10) menyebutkan pertandingan yang tetap dilangsungkan tersebut akan 'menyelamatkan' Barca dari sanksi RFEF dan La Liga.
“Kalau kami tak bermain maka kami terancam kehilangan enam poin. Tiga poin karena tidak melangsungkan laga, tiga poin lainnya karena sanksi dari liga,” kata Bartomeu.