Baridin Dibekuk, Nama-Nama Baru Jadi Target
Jumat, 25 Desember 2009 – 07:02 WIB
"Saya masih ingat Baridin mulai tinggal di rumah saya pada tanggal 4 Juli 2009, selama 50 hari kemudian dibuatkan saung (gubuk) oleh suami saya di samping rumah sebagai tempat tinggal Baridin dan tempat membuat gula," jelasnya. Baridin dikenal sebagai orang yang tertutup. Menurut Yani (35), pemilik warung tempat biasa Baridin berbelanja, jika diajak berbicara masalah politik biasanya Baridin menghindar dan pergi. Padahal, sebenarnya Baridin dikenal pandai mengaji. Demikian pula anaknya yang katanya lulusan dari sebuah pesantren.
Hingga tadi malam, Baridin dan Ata masih berada di suatu tempat yang dirahasiakan polisi. "Kami mendapat informasi nama-nama baru," kata sumber Jawa Pos. Orang-orang itu kini diincar Densus 88 Mabes Polri secara berpencar. Baridin, kata perwira itu, sangat kooperatif. "Validasi soal informasi baru itu sekarang sedang dilakukan teman-teman. Termasuk mewaspadai adanya kemungkinan plot serangan yang direncanakan," katanya.
Memang, dari interogasi sementara, Baridin mengaku tak punya rencana untuk melakukan aksi balas dendam atas kematian Noordin. "Dia justru ingin dipertemukan dengan cucunya. Tapi, kita tidak boleh lengah oleh pengakuan," katanya. Pasal yang akan disangkakan pada Baridin adalah menyembunyikan tersangka pelaku terorisme dan kepemilikan bahan peledak di Cilacap, Jawa Tengah.(rdl/ari/jpnn/iro)