Barry Kusuma: Dengan Go Digital, Pekerjaan Rumit Bisa Teratasi
Lantas apa yang membikin Barry bisa ngetop? Namanya banyak dicari orang? Banyak diundang ke luar negeri?
“Jawabannya hanya satu. Saya rajin mengeksplor dunia maya. Akrab dengan digital. Setiap media sosial itu juga punya segmentasi sendiri,” akunya.
Saat masuk Jurusan Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 2000, tak terbayang di benak seorang Barry Kusuma untuk menjadi travel photographer.
Hingga lulus kuliah, tahun 2005-2006 sekali pun, Barry mengaku masih galau menggeluti travel photographer.
Saat itu, profesi ini belum banyak dan belum menghasilkan. Yang bisa dilakukannya, hanya memotret untuk komersial seperti kalender, company profile, dan lain-lain. Hasilnya tidak terlalu besar.
“Akhirnya saya coba menggunakan social media. Saya pilih ini karena cakupannya lebih luas untuk anak muda," tambah Barry.
Seringnya Barry bercerita mengenai perjalanan mengeksplore Indonesia melalui blog pribadinya, membuat nama Barry Kusuma naik daun di kalangan pecinta fotografi. Sebab dia tidak hanya berbagi melalui kata, tapi juga berbagi melalui foto-foto dan video.
Dan semuanya, bisa dilihat di dunia maya. Bisa diakses dimanapun, dan bisa disaksikan seluruh dunia.