Baru Sehari, Uji Coba PTM di SMAN 1 Wonogiri Dihentikan, Ini Penyebabnya
"Kami sudah sepakat sebelumnya, anak-anak SMA sederajat yang ikut simulasi PTM di-rapid test antigen. Guru kan sudah, hasilnya seperti apa nanti kami laporkan kepada Pak Bupati. Kajian epidemiologi seperti apa, nanti Pak Bupati yang akan mengambil kebijakan," kata Sekda Wonogiri Haryono di sela-sela pemantauan uji coba PTM di SMAN 1 Wonogiri, Senin (5/4).
Haryono membenarkan informasi soal hasil rapid test antigen seorang siswa SMAN 1 yang positif Covid-19. "Laporan kepada kami sementara itu," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma mengatakan, alasan rapid test antigen hanya dilakukan kepada siswa SMA dan sederajat karena mobilitas mereka yang dinilai tinggi.
Sementara siswa SD ataupun SMP mobilitas mereka tidak terlalu tinggi atau terbatas. Apalagi anak-anak SMA dan sederajat terkadang juga ikut kegiatan kemasyarakatan, seperti karang taruna.
Hasil penelusuran dinkes, siswa yang positif Covid-19 tersebut diketahui sebelumnya mengikuti kegiatan nyinom (kurang lebih berarti muda mudi yang membantu warga di kampungnya hajatan) di sekitar rumahnya.
"Pihak puskesmas langsung menelusuri ke sana (sekitar rumah), mencari tahu ada atau tidak kasus tambahannya. Untuk mengantisipasi sebelum anak-anak kontak dengan yang lain. Semisal dia sebelum masuk ke sekolah dan melakukan kontak dengan yang lain, kami tracing dulu," katanya.
Adi Dharma menambahkan, hasil rapid test antigen itu belum final. Pihaknya pun sudah mengambil sampel lendir siswa itu untuk diuji RT-PCR.
"Jadi hasil rapid test antigen yang positif, kami tindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR. Tujuannya untuk memastikan, kami pakai hasil dari PCR," kata Adhi Dharma.