Basarah: Webinar PA GMNI Mengundang 49 Narasumber Termasuk Guntur Soekarno
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Persatuan Alumni (PA) GMNI Ahmad Basarah membuka Webinar kedelapan PA GMNI yang menghadirkan Orasi Kebangsaan Guntur Soekarno berjudul "Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman" di Jakarta, Jumat (18/6/2021).
Menurut Ahmad Basarah, PA GMNI telah mengundang 49 narasumber dari berbagai spektrum keilmuan dan kalangan untuk menambah khazanah pemikiran menjelang Kongres IV PA GMNI di Bandung, Jawa Barat.
“Pak Guntur Soekarno atau lebih populer dipanggil Mas Tok sengaja kami siapkan sebagai pembicara rangkaian Webinar pra-kongres IV PA GMNI agar semua peserta kongres dan keluarga besar alumni GMNI mendengar langsung pemikiran dan pandangan putra sulung Bung Karno tersebut sekaligus mengobati kerinduan mereka kepada Mas Tok yang memang jarang sekali muncul di publik secara langsung,” kata Ahmad Basarah saat membuka Webinar PA GMNI itu di Jakarta, Jumat (18/6/2021).
Guntur dalam orasinya mengungkapkan pemerintah harus bersikap tegas dalam segala hal, terutama dalam mengatasi pandemi Covid-19 saat ini.
Menurut Guntur, Presiden Joko Widodo harus menjalankan ajaran Bung Karno ‘ambeg parama arta’ alias pandai-pandai memilih hal utama dan terpenting yang harus dikerjakan lebih dahulu dan menunda pekerjaan yang kurang penting jika ingin berhasil memimpin bangsa yang besar ini mengatasi krisis akibat covid 19.
“Paling tidak Indonesia harus menang menghadapi pandemi Covid-19. Presiden harus tegas memilih, kesehatan atau penyelamatan ekonomi. Kesehatan harus didahulukan sebelum masalah ekonomi. Tidak apa-apa jika dianggap tidak berhasil membangun perekonomian negara asal seluruh rakyat sehat dulu, selamatkan dulu rakyat dari keganasan virus Corona,” tegas Guntur.
Menurut Guntur, siapa pun yang menjadi presiden, dia harus tampil kuat dan tegas dalam mengendalikan negara seluas Republik Indonesia.
Dia menyarankan mestinya pemerintah tidak hanya berhenti pada imbauan demi imbauan saja untuk mengatasi pandemi Covid-19, tapi harus berani bersikap lebih tegas sejak awal saat memimpin bangsa seperti yang dilakukan Bung Karno di awal kemerdekaan.