Batasan dan Konsep Toleransi Beragama
Oleh: M. Hasan Mutawakkil Alallah*jpnn.com - TOLERANSI (Arab: samahah = tasammuh) adalah konsep moderat untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara komponen-komponen masyarakat yang berbeda. Baik beda agama, suku bangsa, etnis, bahasa, budaya, maupun politik.
Karena itu, toleransi merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk Islam.
Namun, konsep tersebut perlu diperjelas dan dipertegas agar kita tidak terjerumus dalam pluralisme teologis. Sebab, yang diperbolehkan adalah pluralisme sosiologis.
Karena itu, sangat diperlukan rumusan-rumusan syar'i (keagamaan) agar umat memiliki kejelasan dan pegangan, mana kebebasan untuk toleransi dan mana batas toleransi itu. Mana yang bisa dikerjasamakan dan mana yang tidak karena kita memang berbeda agama.
Dalam konteks toleransi antarumat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas; Tidak ada paksaan dalam agama. "Bagi kalian agama kalian dan bagi kami agama kami." Itu adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam.
Selain ayat tersebut, banyak ayat lain yang tersebar di berbagai surah dalam Alquran. Juga sejumlah hadis dan praktik toleransi dalam sejarah Islam.
Fakta-fakta historis itu menunjukkkan bahwa toleransi dalam Islam bukanlah konsep asing. Toleransi adalah bagian integral dari Islam yang detailnya kemudian dirumuskan oleh para ulama dalam karya-karya tafsir mereka.
Kemudian, rumusan-rumusan tersebut disempurnakan oleh para ulama dengan pengayaan-pengayaan baru. Dengan begitu, akhirnya itu menjadi praktik kesejarahan dalam masyarakat Islam.